Friday, January 25, 2019

Benarkah Terdapat Suatu Markas Rahasia di Denver International Airport?


Sebuah Kompleks bangunan yang berukuran besar tersebut memiliki beberapa lukisan-lukisan yang aneh dan terdapat beberapa patung-patung misterius pula di bagian dalamnya. Bahkan pada bagian dari salah satu ruangannya yaitu terdapat sebuah prasasti yang mengandung sebuah simbol, yaitu simbol Freemason. Wajar saja apabila sudah banyak orang yang menduga bahwa bangunan tersebut sebenarnya adalah markas rahasia dari New World Order. Selamat datang di Denver International Airport.


Denver International Airport adalah suatu bangunan yang memiliki luas yaitu 142 kilometer persegi ini memegang suatu rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia. Terdapat beberapa misteri besar yang ada di tempat tersebut. Menurut para penganut dari teori konspirasi, bandara tersebut sebenarnya adalah suatu markas rahasia New World Order. Denver International Airport (DIA) yaitu mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Tepat sebelum bandara tersebut dioperasikan, di Denver terdapat satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton. Ketika dimana DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton kemudian ditutup untuk mencegah terjadinya persaingan para pengguna atau pengunjung.

Padahal, sebenarnya DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah dari apabila dibandingkan dengan standar bandara Stapleton. Satu-satunya kelebihan yang dimiliki oleh bandara DIA dibanding Stapleton hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak sekali orang yang menuding kalau hal tersebut adalah sebuah bentuk dari pemborosan dana di dalam pembangunan. Tetapi manajemen dari bandara DIA mengatakan bahwa lahan kosong tersebut diperlukan untuk perluasan dari fasilitas yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Selain itu, bandara DIA dibuat di wilayah yang dimana wilayah tersebut merupakan wilayah yang memiliki banyak angin. Hal tersebut menyebabkan sering ditundanya proses penerbangan karena kendala dari masalah tersebut. Herannya, yaitu bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah tersebut.

Bukan hanya hal tersebut, keanehan dari bandara DIA yaitu bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Apabila pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dimulai dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara tersebut. Para pekerja atau kontraktor hanya disewa untuk mengerjakan bagian-bagian kecil dari konstruksinya. Ketika bagian tersebut sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor yang lain untuk mengerjakan bagian lainnya. Metode tersebut, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar dari konstruksi bandara tersebut. Seakan-akan, terdapat sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada satupun yang bisa tahu dengan pasti akan hal tersebut, tetapi terdapat satu yang dicurigai.  Saat proses konstruksi berlangsung, lima bangunan yang berukuran besar telah selesai dibuat. Lalu, pada suatu hari, lima bangunan tersebut dianggap "salah konstruksi". Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan tersebut dan membuat bangunan baru di bagian atasnya. Dalam proses konstruksi tersebut, mereka juga memindahkan 84 juta meter kubik ke tanah. Jumlah tersebut sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak orang yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.

Selain dari faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat terdapatnya pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar yang menjadi 4,8 miliar dolar. Selisih yang cukup luar biasa untuk suatu proses pembangunan. Apabila kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara. Banyak orang yang mengatakan apabila pembangunan dari bandara DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya yang begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Industry Joke". Namun hal tersebut tidak mencegah pemerintah untuk menggunakannya sebagai suatu bandara utama. Karena keanehan-keanehan dari hal tersebut, banyak yang percaya bahwa bandara tersebut sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan akan hal tersebut dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi dari pemerintah yang bernama Phil Schneider yang mengatakan apabila di bawah bandara DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai. Phil juga mengatakan bahwa di bandara tersebut terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk ukuran sebuah bandara.

Markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?

Banyak orang yang percaya apabila bandara tersebut sebenarnya berisi suatu markas bawah tanah milik New World Order. Beberapa yang lainnya mengatakan bahwa kompleks bandara tersebut mungkin adalah suatu markas rahasia milik militer dari Amerika Serikat. Kecurigaan-kecurigaan tersebut kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat yang terdapat di bandara tersebut. Misalnya, yaitu pada Februari 2007, kaca 14 pesawat retak dengan kondisi yang cukup misterius. Otoritas penyelidikan mengatakan kalau kerusakan tersebut diakibatkan oleh benda-benda kecil yang beterbangan. Tetapi, tidak semua orang percaya dengan penjelasan yang telah diberikan secara resmi tersebut. Pada Desember 2008, sebuah pesawat tergelincir di jalur penerbangan, lalu entah mengapa, api kemudian dengan tiba-tiba muncul dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat. Untungnya tidak terdapat korban jiwa selain 14 penumpang yang terluka.

Kecelakaan-kecelakaan tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan dari eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi yang terdapat di bandara tersebut. Tentu saja teori tersebut tidak bisa dikonfirmasi akan kebenarannya. Selain masalah dari luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas yang terdapat di bandara tersebut juga cukup menimbulkan suatu tanda tanya atau pertanyaan. Coba anda bayangkan, bandara DIA memiliki suatu jaringan kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Hal tersebut setara dengan jarak antara New York dan Argentina. Kemudian, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian terdapat 6 tangki bahan bakar yang masing-masing berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Kapasitas tersebut terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari dari bandara tersebut. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan dari bahan bakar yang sebesar ini.

Tetapi, apabila terdapat suatu markas rahasia yang tersembunyi di bandara tersebut, maka wajar saja apabila fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan. Bandara tersebut juga boleh dibilang sebagai suatu bandara yang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, yaitu patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan pada museum Louvre dibandingkan dengan sebuah bandara di negara bagian di Amerika Serikat yang lebih terkenal karena daerah pegunungannya. Bandara tersebut melakukan banyak hal untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat suatu lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung dari bandar tersebut peduli dengan asal granit tersebut. Terminal utama di bandara tersebut yaitu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, yaitu 140.000 meter persegi. Ukuran tersebut adalah ukuran yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal tersebut adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.


Kemudian, kalian mungkin akan berkata kalau hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan hanya kebetulan karena di dalam terminal tersebut terdapat sebuah prasasti yang berisi suatu kapsul waktu yang di bagian permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.


Tidak heran karena peletakan prasasti tersebut dilakukan oleh anggota Freemasonry.
Kemudian, Di bawah simbol tersebut, pengunjung dapat menemukan tulisan "New World Airport Commission".


New World Airport Commission?

Apakah tidak ada pilihan nama lain yang tidak menggunakan kata "New World"? Mungkin para anggota dari Mason memang suka menggunakan istilah tersebut. Hal tersebut tidak salah, tetapi, dua kata tersebut bisa memberi suatu informasi yang cukup besar bagi para penganut dari teori konspirasi. Kemudian, di lantai Great Hall tersebut juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan "DZIT DIT GAII". Kalimat misterius tersebut adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti "The Mountain that is white" atau "Gunung berwarna putih".


Kemudian, Di lantai bagian lain, tertera tulisan "Mt.Blanca".


Mt.Blanca adalah sebuah nama gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Hal tersebut konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga terdapat hubungan dengan Navajo. Tetapi, terdapat tafsiran yang lain. Di Perancis, Mt.Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan suatu nama gunung tertinggi di Alpen. Nama Mont Blanc ini berarti Gunung putih dalam bahasa Perancis yang artinya sama dengan DZIT DIT GAII. Menariknya, yaitu di kaki gunung tersebut, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur dari Knight Templar membuat dan menandatangani suatu pakta perjanjian Templar. Knight Templar memang sering dikaitkan dengan organisasi Freemasonry,  Selain ukiran-ukiran yang misterius tersebut yang terdapat di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga dapat ditemukan di tempat lain yaitu di kompleks bandara DIA tersebut. Di halaman bandara dari bandara tersebut terdapat sebuah patung kuda. Seniman dari pembuat patung kuda yang terdapat di bandara tersebut merupakan seorang seniman yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.


Patung kuda tersebut memiliki wajah yang cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez pun memutuskan untuk menambahkan lampu berwarna merah di bagian kedua matanya. Kedua mata merah tersebut cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya. Tidak heran, apabila orang-orang menyebut kuda tersebut dengan sebutan "Blue Devil Horse" atau "Bluecifer".

Apa motivasi dari seorang seniman yang bernama Jimenez untuk membuat patung tersebut?

Entahlah, orang-orang sudah tidak dapat bertanya lagi kepada Jimenez, karena ketika ia sedang mengerjakan patung kuda tersebut, sebuah potongan bagian dari patung tersebut jatuh dan menimpanya. Kemudian Jimenez pun Tewas oleh kuda ciptaannya sendiri. Kemudian, dari prasasti yang disinggung sebelumnya, kita semua tahu bahwa bandara tersebut memang dibangun atas partisipasi dari para Mason. Tetapi anehnya, bandara tersebut juga dikaitkan dengan musuh dari Freemasonry, yaitu NAZI. Kecurigaan yang pertama yaitu muncul apabila melihat bandara tersebut dari langit.


Apa yang akan terlintas di pikiran anda?

Ya, sebuah lambang NAZI. Walaupun sebenarnya tidak terlalu mirip. Namun, struktur dari bangunan yang cukup unik tersebut membuat para dari penganut teori konspirasi semakin percaya apabila bandara tersebut memang dibangun untuk suatu tujuan yang rahasia. Selain itu, lukisan-lukisan dinding yang terdapat di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan bahwa adanya suatu selera yang aneh dan juga memiliki hubungan atau kaitannya dengan NAZI. Salah satu lukisan dinding yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan suatu kota yang terbakar. Kemudian di bagian bawahnya yaitu terlukis seorang wanita yang berasal dari Afrika dengan menggunakan pakaian tradisional, wanita asal indian Amerika dan seorang wanita pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dengan sebuah alkitab di tangannya. Masing-masing dari wanita tersebut terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati.



Kemudian, di bagian lukisan yang lainnya, yaitu terlihat seorang figur alien atau malaikat maut yang menggunakan pakaian militer NAZI dengan masker gas serta memegang suatu pedang dan senapan mesin di tangannya. Ujung pedangnya yaitu menusuk ke arah seekor merpati putih (yang biasanya melambangkan suatu perdamaian dunia). Figur tersebut dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati.


Kemudian di bagian kanan bawah dari lukisan tersebut terlihat bahwa adanya sebuah lembaran kertas.


Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas tersebut sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi yang berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz. Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan dari bandara tersebut dengan NAZI. Memang, biasanya para seniman lebih suka dengan suatu hal-hal yang tidak biasa, namun siapakah yang pernah berpikir untuk melukis suatu hal-hal semacam hal tersebut di sebuah bandara internasional. Dan yang paling membingungkan adalah, mengapa otoritas dari bandara mengijinkan lukisan-lukisan tersebut untuk dibuat di bandara mereka? Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seniman yang bernama Leo Tanguma. Pada sebuah wawancara Mr.Tanguma mengaku bahwa ia diberikan suatu petunjuk mengenai detail dari gambar yang harus dilukis. Namun anehnya, pada wawancara yang berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan bahwa isi lukisan tersebut adalah murni berasal dari inspirasinya.

Sebenarnya maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? Banyak orang yang percaya apabila lukisan-lukisan tersebut sebenarnya menggambarkan suatu maksud New World Order bagi dunia, yaitu kekacauan dan pengurangan populasi manusia. Namun, apabila kita berusaha menghubungkan ornamen-ornamen yang terdapat bandara tersebut dengan suatu teori konspirasi, mungkin kita akan mengalami suatu kesulitan untuk memikirkan adanya suatu kerjasama antara Freemasonry dengan NAZI. Kita tahu kalau NAZI adalah pihak yang paling memusuhi Freemasonry. Jadi dapat dikatakan bahwa mungkin memang tidak ada konspirasi dan jawaban yang lebih masuk akal adalah bandara tersebut dibangun dengan dana dan campur tangan Freemasonry, namun dihiasi oleh seniman yang punya karya dan ideologi yang tidak biasa. Dengan kata lain, tidak ada markas rahasia. Tetapi, apabila bandara tersebut memang dibangun untuk menampung markas rahasia dari New World Order, maka saya pikir, saya perlu mengatakan hal tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa karena mereka telah berani membangun sebuah markas rahasia tepat di bawah hidung dari jutaan pengunjung bandara DIA. Bagaimanakah menurut anda apakah mungkin apabila di bandara tersebut memang terdapat suatu markas rahasia yang terdapat di bandara tersebut?


No comments:

Post a Comment