Thursday, December 19, 2019

3 Pendekatan dalam Metode Konservasi Tanah dan Air


Terdapat 3 metode dalam melakukan konservasi tanah dan air yaitu metode fisik atau mekanik dengan pegolahan tanahnya, metode vegetatif dengan memanfaatkan vegetasi dan tanaman untuk mengurangi erosi dan penyediaan air serta metode kimia yaitu memanfaatkan bahan-bahan kimia untuk mengawetkan tanah.

1.      Metode Vegetatif
Pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan suatu upaya di dalam pengawetan tanah, akan mengakibat kanmenurunnya produktivitas lahan, bahkan dapat menimbulkan erosi. Terutama lahan yang berada di sekitar aliran sungai (DAS). Kerusakan daerah aliran sungai sangat erat hubungannya dengan kelestarian hutan yang terdapat di daerah hulu sebagai suatu daerah tangkapan hujan. Apabila hutan mengalami kerusakan, maka dapat dipastikan terjadi pada daerah aliran sungai. Agar kelestarian sumber daya alam dan keserasian ekosistem dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan maka pengelolaan DAS harus dilakukan sebaik mungkin,yang meliputi:
·         Pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
·         Kelestarian dan keserasian ekosistem(lingkungan hidup).
·         Pemenuhan kebutuhan manusia yang berkelanjutan.
·         Pengendalian hubungan timbale balik antara sumber daya alam dengan manusia.
Metode vegetatif ini yaitu suatu metode dengan memanfaatkan tanaman atau tumbuhan untuk dapat memperbaiki kondisi suatu lahan. Kondisi suatu lahan yang terjaga dengan baik akan dapat membuat lahan tersebut terjaga kualitas dan ekosistemnya, sehingga dapat menciptakan suatu pertanian yang berkelanjutan dan dapat digunakan pada generasi yang berikutnya. Metode vegetatif ini lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan metode kimiawi yang dapat menyisakan residu pada suatu lahan yang di konservasi.
Metode konservasi vegetatif, dimana metode ini merupakan usaha pengawetan tanah dengan menggunakan LCC atau Legume Cover Crops atau yang biasa dikenal dengan sebutan tanaman penutup tanah. LCC ini bila dilihat dari segi kelebihannya, sangat menguntungkan sekali terutama bagi tanaman. Selain dapat meningkatkan sifat fisika tanah, yaitu dapat mengurangi erosi tanah, LCC juga dapat meningkatkan sifat kimia tanah—menambah nitrogen. Akan tetapi, dari segi kelemahannya tak lain adalah dari segi ekonomi, karena perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian bibit LCC tersebut.

2.      Metode Fisik Atau Mekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan.
Termasuk dalam metode mekanik untuk konservasi tanah dan air di antaranya pengolahan tanah. Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma.
Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak.
Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan, pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah. Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini.
Pembuatan terras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Pembuatan terras berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh tanah, dengan demikian erosi berkurang.
Pada metode konservasi mekanik biasanya berupa pembuatan rorak, pembuatan terasering, dan atau penanaman secara kontur. Tentu hal ini tidak dapat dilakukan pada semua lahan. Ada beberapa kriteria yang menentukan apakah metode tersebut cocok atau tidak digunakan pada daerah atau lahan tersebut. Pembuatan terasering tentunya tidak akan efektif dan efisien apabila dilakukan pada lahan yang datar, begitu juga sebaliknya pembuatan rorak tidak efektif apabila dilakukan pada lahan yang miring terutama dengan kemiringan yang cukup tinggi karena terasering biasanya digunakan pada lahan yang miring sedangkan pembuatan rorak biasanya digunakan pada lahan yang datar. Dari segi kelebihannya tentu metode ini termasuk metode yang paling murah karena tidak membutuhkan biaya, tetapi hanya menggunakan tenaga saja.

3.      Metode Kimia
Metode ini yaitu ditujukan dengan cara pemberian bahan kimia sebagai suatu upaya untuk konservasi lahan dan air. Hal ini juga ditujukan untuk mendukung proses pembentukan agregat dan struktur tanah. Metode kimia ini juga bertujuan untuk merubah sifat-sifat hidrofobik/hidrofilik tanah sehingga merubah kurva penahanan air. Metode ini juga dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah  memperngaruhi kemampuan tanah untuk menahan unsur hara.
Pada metode konservasi kimiawi, tentu metode ini juga terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan. Dimana metode konservasi kimiawi ini merupakan suatu usaha pengawetan tanah dengan menggunakan bahan-bahan kimia yaitu soil conditioner. Memang hal ini menguntungkan dari segi kemudahan dan praktisnya. Akan tetapi metode ini jarang digunakan karena soil conditioner ini mahal dan tentunya lama kelamaan akan merusak tanah karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

Metode yang paling menguntungkan bagi tanaman adalah metode konservasi vegetatif dengan penggunaan Legume Cover Crops (LCC). LCC selain mudah ditanam, juga dapat menambah nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman. Seperti yang kita ketahui, nitrogen merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman terutama dalam proses fotosintesis tanaman. Banyaknya nitrogen di udara ternyata tidak menjadi jaminan bahwa tanaman dapat menyerap nitrogen dalam jumlah yang banyak pula. Nitrogen yang diserap oleh tanaman biasanya dalam bentuk nitrat dan ammonium. Akan tetapi, nitrogen seringkali tidak dapat tersedia bagi tanaman karena sifatnya yang mudah menguap ke udara. Sehingga tanaman tidak dapat menyerap nitrogen tersebut dalam jumlah yang banyak. Dengan adanya LCC, leguminosa tersebut dapat mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga menjadi tersedia bagi tanaman.