Monday, January 28, 2019

Misteri Rumah Hantu AmityVille



Pada bulan Desember tahun 1975, George dan Kathleen beserta anak-anak mereka sedang melakukan pindahan ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya ala kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di daerah pinggiran kota di selatan Long Island, New York.
Tepat 13 bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., yang merupakan pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah tersebut. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah tersebut, mereka mulai merasakan hal-hal yang aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.

Jay Anson (1921-1980), adalah seorang penulis The Amityville Horror
Rumah yang bernomor 112 di Ocean Avenue tersebut telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada bulan Desember tahun 1975 keluarga Lutz memutuskan untuk membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur tersebut dibangun dengan gaya ala kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah tersebut dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah untuk tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy yang telah menikah pada bulan Juli tahun 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun mereka ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari hasil pernikahan sebelumnya, yaitu Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka sendiri juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama yaitu Harry. Selama proses pengecekkan yang mereka lakukan saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah sebuah masalah.
Keluarga Lutz kemudian pindah kerumah tersebut pada 18 Desember tahun 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz yang telah mempelajari tentang masa lalu sejarah dari rumah tersebut, dan mendesak agar mereka segera melakukan pemberkatan. Namun mereka sendiri tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan proses pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat tepat pada sore hari tanggal 18 Desember tahun 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian tersebut kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember tahun 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruangan dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang tersebut adalah ruangan yang direncanakan oleh Kathy untuk digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon yang terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan yang berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada awal mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah yang mereka huni tersebut. Namun kemudian, mereka merasakan bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
·         George sendiri selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan merupakan waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
·         Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
·         Kathy mendapat mimpi yang buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
·         Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
·         Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang secara tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan tersebut tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan tersebut kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan tersebut memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu hal yang negatif.
·         Terdapat udara yang dingin, bau parfum dan kotoran di dalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
·         Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
·         George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan dari pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara tersebut kecuali dia sendiri.
·         George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh tersebut berhenti.
·         George menyadari bahwa ia memiliki kemiripan yang kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
·         Ketika akan mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa yang memiliki sepasang mata merah tersebut adalah “Jodie”.
·         Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah di bagian dadanya yang disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
·         Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
·         Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
·         Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang terdapat di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
·         Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang secara terbalik dan menyemburkan bau.
·         George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan suatu bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
·         George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut yang acak-acakan, serta muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.

George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang ingin mengulas tentang kasus mereka. Setelah memutuskan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri yaitu tepatnya pada tanggal 8 Januari tahun 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan dari banyak orang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari tahub 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi tersebut sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka kemudian memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada tanggal 14 Januari tahun 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang di belakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang yang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Tukang tersebut melaporkan bahwa terdapat suatu fenomena yang tidak normal didalam rumah tersebut.
Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, yang merupakan seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, tetapi disampaikan melalui suatu rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi suatu dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi yang ada. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” yang merupakan karangan dari H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.


Benarkah Misteri Segitiga Bogor?



Tepatnya yaitu di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya terdapat benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tidak terlihat, pusat dari kerajaan yaitu terdapat di Gunung Salak, sebenarnya hal tersebut sudah menjadi suatu rahasia umum. Catatan sejarah yaitu soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang oleh Kesultanan Banten yaitu pada tahun 1620-an, adalah sebuah catatan pertama kali dari Scipio yang melakukan suatu ekspedisi sekitar tahun 1687 yang mencatat terdapat ratusan macan gembong atau harimau yang bertempat tinggal di sebuah bangunan di dekat Kebun Raya Bogor sekarang, selain itu ditemukan suatu rawa yang berisi badak di sekitar Sawangan, rawa tersebut kemudian dinamakan dengan Rawa Badak dimana di ujung Rawa Badak ditemukan juga suatu situs parit dan dan bekas tembok keraton yang dijadikan suatu sarang macan, dan sekarang sarang macan tersebut dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, terdapat suatu catatan mistis tentang segitiga Bogor.
Terdapat tiga gunung yang dianggap angker di masa Mataram Sultan Agung, pertama yaitu Gunung Merapi, kedua yaitu Gunung Slamet dan ketiga yaitu Gunung Halimun, diantara ketiga gunung tersebut Gunung Halimun-lah yang dianggap paling angker karena memiliki suatu misteri yang luar biasa. Sampai saat ini banyak tragedi atau peristiwa dari jatuhnya pesawat di sekitar segitiga Gunung Halimun-Gunung Salak-Gunung Gede.
Daya energi yang dihasilkan dari ketiga gunung tersebut terdapat di Istana Cipanas, yaitu sekitar gedung yang dibangun oleh Bung Karno namanya Gedung Bentol, tempat tersebut adalah tempat dimana Bung Karno selalu bermeditasi sejak dia menempati Istana Merdeka di tahun 1949. Di belakang dari Gedung Bentol terdapat sumber air panas, yang merupakan sumber energi dari Siliwangi.
Dilamarnya Puteri Dyah Pitaloka yang kecantikannya serupa bidadari dan mewariskan kecantikan yang dapat dilihat pada perempuan yang berasal dari Bandung, Cianjur dan Sumedang dan sekarang ini adalah suatu rahasia ‘Wahyu Nusantara’ yang dimiliki oleh kerajaan Pajajaran, dimana Gadjah Mada ingin memilikinya “Siapa yang menguasai Wahyu Nusantara dia akan menguasai Indonesia’, penguasaan dari wahyu nusantara ini menimbulkan suatu konflik antara Hayam Wuruk yang berpendapat bahwa wahyu tersebut dapat diambil dengan caranya Ken Arok yaitu menikahi puteri sang Raja, di satu sisi wahyu dapat diambil dengan cara menaklukkan Kerajaan Pajajaran dan membangun suatu kerajaan yaitu Kerajaan Majapahit Barat di daerah Pakuan.
Tanpa disengaja yaitu menurut kepercayaan dari banyak orang Bung Karno mengawini puteri yang berasal dari Bandung yaitu : Inggit Garnasih yang ditengarai masih merupakan keturunan dari Raja Siliwangi dimana wahyu Nusantara bersemayam di dalam tubuh Inggit Garnasih, dan Bung Karno yang merupakan keturunan langsung dari Brawijaya V mengobarkan suatu semangat Nusantara yang bermula di Bandung pada rapat politik Radicale Concentratie di Bandung tahun 1922. Bandung merupakan kota terakhir dimana Prabu Linggabuana menyucikan diri di danau Bandung sebelum berangkat ke Majapahit dan kelak akan beristirahat di Pesanggrahan Bubat dimana kemudian datang Gadjah Mada dan terjadilah suatu insiden pembunuhan dan pembantaian besar-besaran rombongan Pajajaran.
Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat yang melarikan diri ke Gunung Salak, sementara sisa-sisa dari punggawa Siliwangi yang diserang Banten kemudian lari ke Gunung Halimun. Tempat yaitu dimana seringnya terjadi peristiwa pesawat menghilang, hal tersebut mirip dengan segitiga Bermuda dan segitiga formosa. Gunung Halimun dan Gunung salak mirip dengan Gunung Lawu yang disucikan oleh Majapahit, dan tak boleh ada yang melintasi diatasnya, burungpun bisa mati apabila melewati satu titik di tanah yang sakral.


Friday, January 25, 2019

Benarkah Terdapat Suatu Markas Rahasia di Denver International Airport?


Sebuah Kompleks bangunan yang berukuran besar tersebut memiliki beberapa lukisan-lukisan yang aneh dan terdapat beberapa patung-patung misterius pula di bagian dalamnya. Bahkan pada bagian dari salah satu ruangannya yaitu terdapat sebuah prasasti yang mengandung sebuah simbol, yaitu simbol Freemason. Wajar saja apabila sudah banyak orang yang menduga bahwa bangunan tersebut sebenarnya adalah markas rahasia dari New World Order. Selamat datang di Denver International Airport.


Denver International Airport adalah suatu bangunan yang memiliki luas yaitu 142 kilometer persegi ini memegang suatu rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia. Terdapat beberapa misteri besar yang ada di tempat tersebut. Menurut para penganut dari teori konspirasi, bandara tersebut sebenarnya adalah suatu markas rahasia New World Order. Denver International Airport (DIA) yaitu mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Tepat sebelum bandara tersebut dioperasikan, di Denver terdapat satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton. Ketika dimana DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton kemudian ditutup untuk mencegah terjadinya persaingan para pengguna atau pengunjung.

Padahal, sebenarnya DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah dari apabila dibandingkan dengan standar bandara Stapleton. Satu-satunya kelebihan yang dimiliki oleh bandara DIA dibanding Stapleton hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak sekali orang yang menuding kalau hal tersebut adalah sebuah bentuk dari pemborosan dana di dalam pembangunan. Tetapi manajemen dari bandara DIA mengatakan bahwa lahan kosong tersebut diperlukan untuk perluasan dari fasilitas yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Selain itu, bandara DIA dibuat di wilayah yang dimana wilayah tersebut merupakan wilayah yang memiliki banyak angin. Hal tersebut menyebabkan sering ditundanya proses penerbangan karena kendala dari masalah tersebut. Herannya, yaitu bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah tersebut.

Bukan hanya hal tersebut, keanehan dari bandara DIA yaitu bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Apabila pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dimulai dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara tersebut. Para pekerja atau kontraktor hanya disewa untuk mengerjakan bagian-bagian kecil dari konstruksinya. Ketika bagian tersebut sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor yang lain untuk mengerjakan bagian lainnya. Metode tersebut, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar dari konstruksi bandara tersebut. Seakan-akan, terdapat sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada satupun yang bisa tahu dengan pasti akan hal tersebut, tetapi terdapat satu yang dicurigai.  Saat proses konstruksi berlangsung, lima bangunan yang berukuran besar telah selesai dibuat. Lalu, pada suatu hari, lima bangunan tersebut dianggap "salah konstruksi". Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan tersebut dan membuat bangunan baru di bagian atasnya. Dalam proses konstruksi tersebut, mereka juga memindahkan 84 juta meter kubik ke tanah. Jumlah tersebut sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak orang yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.

Selain dari faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat terdapatnya pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar yang menjadi 4,8 miliar dolar. Selisih yang cukup luar biasa untuk suatu proses pembangunan. Apabila kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara. Banyak orang yang mengatakan apabila pembangunan dari bandara DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya yang begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Industry Joke". Namun hal tersebut tidak mencegah pemerintah untuk menggunakannya sebagai suatu bandara utama. Karena keanehan-keanehan dari hal tersebut, banyak yang percaya bahwa bandara tersebut sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan akan hal tersebut dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi dari pemerintah yang bernama Phil Schneider yang mengatakan apabila di bawah bandara DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai. Phil juga mengatakan bahwa di bandara tersebut terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk ukuran sebuah bandara.

Markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?

Banyak orang yang percaya apabila bandara tersebut sebenarnya berisi suatu markas bawah tanah milik New World Order. Beberapa yang lainnya mengatakan bahwa kompleks bandara tersebut mungkin adalah suatu markas rahasia milik militer dari Amerika Serikat. Kecurigaan-kecurigaan tersebut kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat yang terdapat di bandara tersebut. Misalnya, yaitu pada Februari 2007, kaca 14 pesawat retak dengan kondisi yang cukup misterius. Otoritas penyelidikan mengatakan kalau kerusakan tersebut diakibatkan oleh benda-benda kecil yang beterbangan. Tetapi, tidak semua orang percaya dengan penjelasan yang telah diberikan secara resmi tersebut. Pada Desember 2008, sebuah pesawat tergelincir di jalur penerbangan, lalu entah mengapa, api kemudian dengan tiba-tiba muncul dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat. Untungnya tidak terdapat korban jiwa selain 14 penumpang yang terluka.

Kecelakaan-kecelakaan tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan dari eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi yang terdapat di bandara tersebut. Tentu saja teori tersebut tidak bisa dikonfirmasi akan kebenarannya. Selain masalah dari luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas yang terdapat di bandara tersebut juga cukup menimbulkan suatu tanda tanya atau pertanyaan. Coba anda bayangkan, bandara DIA memiliki suatu jaringan kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Hal tersebut setara dengan jarak antara New York dan Argentina. Kemudian, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian terdapat 6 tangki bahan bakar yang masing-masing berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Kapasitas tersebut terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari dari bandara tersebut. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan dari bahan bakar yang sebesar ini.

Tetapi, apabila terdapat suatu markas rahasia yang tersembunyi di bandara tersebut, maka wajar saja apabila fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan. Bandara tersebut juga boleh dibilang sebagai suatu bandara yang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, yaitu patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan pada museum Louvre dibandingkan dengan sebuah bandara di negara bagian di Amerika Serikat yang lebih terkenal karena daerah pegunungannya. Bandara tersebut melakukan banyak hal untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat suatu lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung dari bandar tersebut peduli dengan asal granit tersebut. Terminal utama di bandara tersebut yaitu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, yaitu 140.000 meter persegi. Ukuran tersebut adalah ukuran yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal tersebut adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.


Kemudian, kalian mungkin akan berkata kalau hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan hanya kebetulan karena di dalam terminal tersebut terdapat sebuah prasasti yang berisi suatu kapsul waktu yang di bagian permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.


Tidak heran karena peletakan prasasti tersebut dilakukan oleh anggota Freemasonry.
Kemudian, Di bawah simbol tersebut, pengunjung dapat menemukan tulisan "New World Airport Commission".


New World Airport Commission?

Apakah tidak ada pilihan nama lain yang tidak menggunakan kata "New World"? Mungkin para anggota dari Mason memang suka menggunakan istilah tersebut. Hal tersebut tidak salah, tetapi, dua kata tersebut bisa memberi suatu informasi yang cukup besar bagi para penganut dari teori konspirasi. Kemudian, di lantai Great Hall tersebut juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan "DZIT DIT GAII". Kalimat misterius tersebut adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti "The Mountain that is white" atau "Gunung berwarna putih".


Kemudian, Di lantai bagian lain, tertera tulisan "Mt.Blanca".


Mt.Blanca adalah sebuah nama gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Hal tersebut konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga terdapat hubungan dengan Navajo. Tetapi, terdapat tafsiran yang lain. Di Perancis, Mt.Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan suatu nama gunung tertinggi di Alpen. Nama Mont Blanc ini berarti Gunung putih dalam bahasa Perancis yang artinya sama dengan DZIT DIT GAII. Menariknya, yaitu di kaki gunung tersebut, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur dari Knight Templar membuat dan menandatangani suatu pakta perjanjian Templar. Knight Templar memang sering dikaitkan dengan organisasi Freemasonry,  Selain ukiran-ukiran yang misterius tersebut yang terdapat di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga dapat ditemukan di tempat lain yaitu di kompleks bandara DIA tersebut. Di halaman bandara dari bandara tersebut terdapat sebuah patung kuda. Seniman dari pembuat patung kuda yang terdapat di bandara tersebut merupakan seorang seniman yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.


Patung kuda tersebut memiliki wajah yang cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez pun memutuskan untuk menambahkan lampu berwarna merah di bagian kedua matanya. Kedua mata merah tersebut cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya. Tidak heran, apabila orang-orang menyebut kuda tersebut dengan sebutan "Blue Devil Horse" atau "Bluecifer".

Apa motivasi dari seorang seniman yang bernama Jimenez untuk membuat patung tersebut?

Entahlah, orang-orang sudah tidak dapat bertanya lagi kepada Jimenez, karena ketika ia sedang mengerjakan patung kuda tersebut, sebuah potongan bagian dari patung tersebut jatuh dan menimpanya. Kemudian Jimenez pun Tewas oleh kuda ciptaannya sendiri. Kemudian, dari prasasti yang disinggung sebelumnya, kita semua tahu bahwa bandara tersebut memang dibangun atas partisipasi dari para Mason. Tetapi anehnya, bandara tersebut juga dikaitkan dengan musuh dari Freemasonry, yaitu NAZI. Kecurigaan yang pertama yaitu muncul apabila melihat bandara tersebut dari langit.


Apa yang akan terlintas di pikiran anda?

Ya, sebuah lambang NAZI. Walaupun sebenarnya tidak terlalu mirip. Namun, struktur dari bangunan yang cukup unik tersebut membuat para dari penganut teori konspirasi semakin percaya apabila bandara tersebut memang dibangun untuk suatu tujuan yang rahasia. Selain itu, lukisan-lukisan dinding yang terdapat di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan bahwa adanya suatu selera yang aneh dan juga memiliki hubungan atau kaitannya dengan NAZI. Salah satu lukisan dinding yang terdapat di tempat tersebut menggambarkan suatu kota yang terbakar. Kemudian di bagian bawahnya yaitu terlukis seorang wanita yang berasal dari Afrika dengan menggunakan pakaian tradisional, wanita asal indian Amerika dan seorang wanita pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dengan sebuah alkitab di tangannya. Masing-masing dari wanita tersebut terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati.



Kemudian, di bagian lukisan yang lainnya, yaitu terlihat seorang figur alien atau malaikat maut yang menggunakan pakaian militer NAZI dengan masker gas serta memegang suatu pedang dan senapan mesin di tangannya. Ujung pedangnya yaitu menusuk ke arah seekor merpati putih (yang biasanya melambangkan suatu perdamaian dunia). Figur tersebut dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati.


Kemudian di bagian kanan bawah dari lukisan tersebut terlihat bahwa adanya sebuah lembaran kertas.


Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas tersebut sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi yang berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz. Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan dari bandara tersebut dengan NAZI. Memang, biasanya para seniman lebih suka dengan suatu hal-hal yang tidak biasa, namun siapakah yang pernah berpikir untuk melukis suatu hal-hal semacam hal tersebut di sebuah bandara internasional. Dan yang paling membingungkan adalah, mengapa otoritas dari bandara mengijinkan lukisan-lukisan tersebut untuk dibuat di bandara mereka? Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seniman yang bernama Leo Tanguma. Pada sebuah wawancara Mr.Tanguma mengaku bahwa ia diberikan suatu petunjuk mengenai detail dari gambar yang harus dilukis. Namun anehnya, pada wawancara yang berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan bahwa isi lukisan tersebut adalah murni berasal dari inspirasinya.

Sebenarnya maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? Banyak orang yang percaya apabila lukisan-lukisan tersebut sebenarnya menggambarkan suatu maksud New World Order bagi dunia, yaitu kekacauan dan pengurangan populasi manusia. Namun, apabila kita berusaha menghubungkan ornamen-ornamen yang terdapat bandara tersebut dengan suatu teori konspirasi, mungkin kita akan mengalami suatu kesulitan untuk memikirkan adanya suatu kerjasama antara Freemasonry dengan NAZI. Kita tahu kalau NAZI adalah pihak yang paling memusuhi Freemasonry. Jadi dapat dikatakan bahwa mungkin memang tidak ada konspirasi dan jawaban yang lebih masuk akal adalah bandara tersebut dibangun dengan dana dan campur tangan Freemasonry, namun dihiasi oleh seniman yang punya karya dan ideologi yang tidak biasa. Dengan kata lain, tidak ada markas rahasia. Tetapi, apabila bandara tersebut memang dibangun untuk menampung markas rahasia dari New World Order, maka saya pikir, saya perlu mengatakan hal tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa karena mereka telah berani membangun sebuah markas rahasia tepat di bawah hidung dari jutaan pengunjung bandara DIA. Bagaimanakah menurut anda apakah mungkin apabila di bandara tersebut memang terdapat suatu markas rahasia yang terdapat di bandara tersebut?


Tuesday, January 22, 2019

Missing Link Teori Evolusi yang Dikemukakan Charles Darwin



Seseorang pencetus dari teori evolusi yaitu bernama Charles Darwin. Nama tersebut tidak asing lagi bagi semua manusia pada abad ini. Charles Darwin di dalam Origin of Species-nya yaitu pada tahun 1859 yang sangat populer untuk merombak pemikiran dunia tersebut. Semua kehidupan yang terdapat di muka bumi di jejak ulang baik itu primata, mamalia, vertebrata hingga ke bentuk kehidupan paling sederhana yang di asumsikan sudah ada sejak milyaran tahun yang lalu.
Seiring dengan bertambahnya penemuan dari fosil-fosil dimana-mana kemudian bertambahlah kebingungan dari para ilmuwan. Mereka para Ilmuwan berkesimpulan bahwa bentuk awal dari spesies manusia yaitu berawal di Benua Asia yaitu sejak 500.000 ribu tahun yang lalu. Penemuan tersebut yang terjadi di Afrika Timur membawa suatu tambahan informasi bahwa transisi yang terjadi dari bentuk tersebut terbentuk kera yang menyerupai manusia (homonids) terjadi pada 14 juta tahun yang lalu dan baru setelah melewati beberapa proses yang sangat lamban 11 juta tahun kemudian muncul suatu bentuk yang layak diklasifikasikan sebagai Homo.
Jenis pertama di dalam klasifikasi tersebut adalah Advanced Australophitecus yang berasal dari Afrika yaitu pada sekitar 2 juta tahun yang lalu. Setelah sekitar 1 juta tahun barulah muncul Homo Erectus dan ditambah lagi 900.000 tahun yang lalu (50.000 SM) barulah muncul jenis manusia primitif yang pertama yaitu, Neanderthalensis. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah perkakas dari  manusia primitif yaitu seperti batu tajam yang dipergunakan oelh Advanced Australophitecus dan Neanderthalensis memiliki bentuk yang hampir serupa, padahal rentang waktu amsa antara kedua jenis manusia tersebut adalah 2 juta tahun. Artinya selama rentang masa waktu tersebut perkembangan dari peradaban dan intelektualitas berjalan dalam percepatan yang sangat lambat.
Kemudian yaitu secara mendadak dan tiba-tiba pada 35.000 tahun lalu munculah suatu species yang baru yaitu Homo Sapiens (manusia berfikir) di bagian wilayah Mediterania, setelah punahnya species Neanderthalensis dengan sebab yang diperkirakan oleh para ahli yaitu akibat kondisi dari iklim yang memburuk pada waktu tersebut. Spesies yang baru ini yang disebut dengan Homo Sapiens atau Cro Magnon yang sudah memiliki bentuk fisik seperti manusia pada sekarang ini, dan memiliki suatu peradaban yang lebih maju apabila dibandingkan dengan spesies yang sebelumnya. Mereka yaitu para manusia yang terdahulu hidup di gua-gua, dan sudah mengenal pakaian serta perkakas yang lebih halus dan fungsional yang dibuat dari bahan kayu dan tulang. Lukisan-lukisan yang ditemukan di bagian dinding-dinding gua tersebut menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki suatu cita rasa seni, emosi dan religi.
Disinilah letak dari missing link teori yang dinyatakan oleh Charles Darwin, Mengapa bisa terjadi suatu lonjakan spesies, peradaban, kebudayaan dan teknologi seperti hal tersebut? Menurut pendapat dari Prof. Theodosius Dobhansky, seorang pengarang dari buku Mankind Evolving, yang paling mengherankan yaitu adalah bukan keterbelakangan dari manusia purba, tetapi adalah kemajuan dari manusia moderen yang sangat pesat. Menurutnya yaitu dengan percepatan dari evolusi normal manusia pada zaman sekarang harusnya masih dalam tahap yang primitif, untuk mengembangkan perkakas dari batu saja diperlukan 2 juta tahun lagi dan mungkin dengan lamanya waktu evolusi 10 juta tahun lagi manusia baru mencapai suatu dasar dari ilmu astronomi dan matematika. Tapi justru manusia yang hanya berselisih sekitar 50.000 tahun saja sudah mampu mendaratkan suatu pesawat dibulan dengan teknologi komputer.
Seseorang yang bernama Ralph Solecki, yang merupakan seorang arkeolog yang telah menemukan suatu penemuan yang sangat mengejutkan yaitu tepatnya di gua Shanidar Timur tengah yaitu pada tahun 1957. Saat proses penggalian tersebut terkuak beberapa bukti-bukti bahwa peradaban dari manusia tidak menunjukan suatu kemajuan seiring dengan berrjalannya waktu, melainkan justru malah menunjukan kemunduran dari tahun 27.000 SM hingga 11.000 SM yang ditemukan bukti bahwa populasi dari manusia mulai menyusut dan hampir punah dari seluruh bagian area tersebut yaitu selama masa 16.000 tahun. Kemudian di titik 11.000 SM tersebutlah mulai muncul jenis manusia Homo Sapiens yang secara langsung dan sekaligus membawa suatu peradaban, budaya, dan teknologi yang jauh lebih maju.
Kemudian akan timbul suatu pertanyaan, “apakah manusia zaman sekarang atau para leluhur dari manusia zaman sekarang bisa mencapai suatu peradaban dan teknologi tersebut dengan usaha sendiri atau terdapat campur tangan dari pihak yang lain, (misalnya yaitu seperti pewarisan) teknologi yang berasal dari peradaban lain yang lebih maju?”
Kebudayaan yang sudah maju pada jaman dahulu:
·      Manusia Lembah di Sungai Nil
Semua tahu apabila bangsa Mesir kuno adalah penghuni dari sungai Nil dan memiliki pengetahuan yang sangat luas dibidang geometri (ilmu ukur ruang) , matematika, dan astronomi. Semua yang berwujud dalam bentuk piramida Giza yang telah berdiri yaitu lebih dari 5000 tahun lamanya. Salah satu pencapaian terbesar dari bangsa Mesir adalah menciptakan suatu sistem kalender yang berdasarkan atas pergerakan bulan. Kemudian yaitu pada tahun 3000 SM, mereka para bangsa Mesir Kuno juga telah menciptakan suatu kalender berdasarkan pergerakan dari matahari yang dimana kalender tersebut memiliki jumlah hari yaitu 365 hari dan serupa dengan kalender Gregorian yang di pakai sekarang. Seorang ahli arkeoastronomi yang bernama Robert Bauval mengemukakan bahwa susunan kompleks dari piramida Giza yaitu identik dengan susunan rasi bintang Orion, begitu juga dengan bangunan-bangunan kuno lainnya yang terdapat di Mesir, sungguh sangat maju sekali ilmu pengetahuan mereka para bangsa Mesir Kuno.

·      Kebudayaan dari Suku Maya & Inca
Kebudayaan dari Suku Maya & Inca adalah suatu kebudayaan yang paling maju di bagian wilayah Amerika Latin. Dapat dilihat bahwa dari bangunan-bangunan peninggalan mereka para Suku Maya dan Inca, yaitu seperti kuil Matahari dan Piramida dunia baru. Ditilik dari strukturnya bangunan tersebut berfungsi untuk mengamati pergerakan dari bulan dan matahari. Para bangsa Maya juga telah mengenal planet Venus dan menganggap hal tersebut menjadi suatu hal yang penting di dalam kehidupan mereka. Para bangsa Maya juga telah mengenal sistem kalender, bahkan sistem kalender bangsa Maya tersebut adalah suatu sistem kalender yang paling akurat di dunia. Lebih akurat apabila diabndingkan dengan sistem kalender yang di gunakan sekarang, yang dimana kalender sekarang masih harus menambah satu hari untuk tiap tahun kabisat. Beberapa bangunan terkenal lainya yaitu seperti Chichen Itza dan Istana Uxmal yang dirancang sedemikian rupa posisnya sehingga dapat menghadap ke arah Venus pada saat terbit yang pertama kali dilangit bagian paling selatan. Sungguh sangat maju astronomi mereka para bangsa Maya.

·      Dari mana semua hal tersebut berasal?
Ahli purbakala yang bernama Graham Hancock ia menyatakan di dalam esainya yang terbit pada tahun 2000 mengemukakan suatu teori bahwa komplek kuil Angkor Wat di Kamboja merefleksikan suatu susunan rasi bintang Draco, dan dalam risetnya yaitu mengenai kota yang hilang Atlantis berpendapat bahwa kemungkinan besar penduduk dari Atlantislah yang pada saat tersebut telah memiliki pengetahuan yang sangat luas dan mewariskan pengetahuan tersebut ke bangsa-bangsa yang lainnya. Sebelum akhirnya mereka musnah dikarenakan percobaan kristal yang mengakibatkan Atlantis tenggelam. Teori yang menarik, yaitu mengingat rata-rata usia dari bangunan tersebut yang dibangun pada rentang waktu 12.000 – 3.000 tahun yang lalu yang dimana dikala manusia pada saat tersebut masih mengalami zaman batu.
Hal tersebut berdasarkan dengan asumsi dari teori Darwin maka sulit untuk di percaya oleh manusia yang masih primitif dan memiliki metode konstruksi bangunan yang berukuran raksasa dengan tingkat presisi geometri mengagumkan dan salah satu dari motifnya yaitu adalah pengamatan astronomi, tanpa bantuan dari alat-alat berat ataupun mesin canggih yang dimiliki manusia moderen pada zaman sekarang ini. Bahkan hampir komplek dan raksasanya bangun tersebut, diragukan apabila manusia pada zaman sekarang mampu untuk meniru proses pembuatan dari struktur tersebut.

Misteri dan Asal Mula dari DNA
DNA (Dioxyribosa Nucleic Acid) yaitu sebagai suatu susunan struktur dasar pembentuk dari kehidupan yang sudah dikenal di dalam ilmu biologi dan genetika pada abad ke 20. Menjadi sesuatu hal yang popular oleh ilmuwan pemenang Nobel Biologi yang bernama Francis Crick yang menemukan struktur double helix dari DNA. Melalui teorinya tersebut yang mencengangkan, yaitu Directed Panspermia yaitu pada tahun 1973. Crick mendeklarasikan bahwa “kami sudah menemukan rahasia awal mula dari kehidupan” asumsi dasar dari teori tersebut yaitu adalah berdasarkan dari bukti-bukti yang telah ditemukan di dalam penelitiannya sampai pada satu kesimpulan yang menyatakan bahwa “Asal mula dari DNA bukanlah berasala dari Bumi” yaitu melainkan datang dari suatu tempat yang berada di luar bumi. Francis Crick menemukan bahwa asal mula dari bentuk kehidupan yang terdapat di dunia ini berasal dari sumber yang tunggal bukan dari sumber yang jamak dan di dalam kasus DNA manusia unsur-unsur kimia dari pembentuknya justru lebih banyak terdiri dari unsur-unsur yang tidak banyak terdapat dibumi. Sungguh sesuatu hal yang aneh apabila DNA diasumsikan terjadi karena suatu proses kimia dan fisika yang terdapat dibumi, yaitu mengapa justru DNA itu sendiri banyak mengandung suatu unsur-unsur yang justru tidak terdapat di bumi.

Hipotesis dari Francis Crick :
1.        Kode genetik adalah sesuatu hal yang indentik pada semua mahluk hidup.
2.        Bentuk-bentuk dari kehidupan awal yaitu muncul secara tiba-tiba dibumi ini, tanpa ada asalnya tanda-tanda eksistensi dari nenek moyang yang sebelumnya.

Mungkinkah apabila DNA tersebut yaitu berasal dari luar bumi sana? Mungkin dan sampai saat ini belum terdapat suatu bantahan yang menyatakan mengenai teori Crick tersebut, beberapa ilmuwan justru menguatkan teori tersebut dan DNA tersebut tidak mungkin terbawa secara tidak sengaja oleh komet ataupun meteor karena sesuatu yang hidup akan mengalami kematian diperjalan menuju Bumi tersebut. Kemungkinan yang lain juga bahwa DNA tersebut yaitu di bawa dengan transportasi khusus ke bumi dan siapapun yang membawanya kemudian melakukan suatu proses penanaman genetik dan apakah munculnya dari Homo sapiens secara tiba-tiba akibat dari penanaman kode genetik tersebut?

Monday, January 21, 2019

Benarkah Atlantis Terdapat di Indonesia?



Seorang ilmuwan yang bernama Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun yang lalu telah terjadi berbagai letusan yang bersal dari gunung berapi secara serentak, dan menimbulkan gempa, pencairan es, serta banjir. Peristiwa tersebut mengakibatkan sebagian besar dari permukaan bumi tenggelam. Bagian tersebutlah yang disebut dengan benua yang hilang atau dikenal dengan Atlantis.
Suatu penelitian mutakhir yang telah dilakukan oleh seseorang bernama Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis adalah suatu wilayah yang sekarang disebut dengan Indonesia. Setelah melakukan suatu penelitian yang menelan waktu selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, yaitu seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang pada akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis yang dimaksud adalah Indonesia. Sistem terasisasi dari sawah yang khas dengan budaya Indonesia, menurutnya, ialah suatu bentuk yang diadopsi dari Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Bukan merupakan suatu kebetulan ketika Indonesia yaitu pada tahun 1958, atas gagasan dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan tentang Deklarasi Djoeanda. Isinya yaitu menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan yang pedalamannya merupakan suatu kesatuan wilayah nusantara. Fakta tersebut kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk dari penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah dari negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya yang telah terlihat sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa yang lalu tersebut Atlantis merupakan suatu benua yang membentang luas dari bagian selatan Negara India, Negara Sri Lanka, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan terus ke arah timur dengan bagian Negara Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah tersebut yaitu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, yang terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori yang dicetuskan oleh Plato menerangkan bahwa sebenarnya Atlantis merupakan suatu benua yang hilang akibat dari letusan gunung berapi yang terjadi secara bersamaan meletus. Pada masa tersebut yaitu sebagian besar dari bagian dunia masih diliput oleh lapisan es (era Pleistocene). Peristiwa yang terjadi dengan meletusnya berpuluh-puluh dari gunung berapi yang terjadi secara bersamaan dimana sebagian besar terletak di wilayah Negara Indonesia (dulu) tersebut, maka tenggelamlah sebagian bagian dari benua dan diliput oleh air yang berasal dari es yang telah mencair. Di antaranya yaitu letusan dari gunung Meru di India bagian Selatan dan gunung  Semeru di Jawa Timur. Kemudian letusan gunung berapi yang terletak di Sumatera yang membentuk suatu danau. Danau tersebut kini disebut dengan Danau Toba dengan delingkapi suatu pulau ditengahnya, pulau tersebut disebut dengan Pulau Samosir, yang merupakan suatu puncak dari gunung yang meletus pada saat tersebut. Letusan yang paling dahsyat yang terjadi di kemudian hari yaitu adalah letusan dari gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian dari Sumatera dan Jawa dan serta bagian lain-lainnya kemudian membentuk suatu selat dataran Sunda.

Atlantis sendiri yaitu berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah dari Atlantis yang terdapat pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia di dalam bentuk suatu budaya, kekayaan alam, ilmu atau teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak dari Atlantis tersebut yaitu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, Plato sendiri bersikukuh menyatakan bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh. Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat tersebut kemudian ditentang oleh para ahli di kemudian hari yaitu seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos memiliki pendapat yang berbeda dengan Plato mengenai lokasi dari Atlantis. Ilmuwan yang berasal dari Brazil tersebut berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya suatu letusan berbagai gunung berapi tersebut, sehingga menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur yang berasal dari abu gunung berapi tersebut kemudian membebani samudera dan dasarnya, dan mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di bagian dasar samudera, terutama yaitu pada pantai benua. Tekanan tersebut mengakibatkan suatu gempa. Gempa tersebut diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus di kemudian secara beruntun dan menimbulkan suatu gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya dengan sebutan Heinrich Events.
Plato di dalam usahanya untuk mengemukakan pendapat yang mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak bahwa Plato telah melakukan dua kekhilafan, yang pertama yaitu mengenai bentuk atau posisi bumi yang dimana dia menyatakan bahwa bumi ini datar. Kedua, yaitu mengenai letak dari benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh seorang peneliti bernama Santos. Penelitian yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti bahwa tidak berhasil untuk menemukan bekas-bekas dari benua yang hilang tersebut. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang mengatakan, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.” Namun, terdapat beberapa keadaan masa kini yang terjadi antara Plato dan Santos sependapat. Yakni yang pertama adalah bahwa lokasi benua yang tenggelam tersebut adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah dari Republik Indonesia. Kedua yaitu jumlah atau panjangnya mata rantai dari gunung berapi yang terletak di Indonesia. Di antaranya adalah Gunung Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung tersebut telah atau sedang aktif kembali.

Ketiga yaitu soal semburan dari lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur dengan air laut kemudian menjadi lumpur. Endapan dari lumpur di laut tersebut kemudian meresap ke dalam tanah di bagian daratan. Lumpur panas tersebut tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Suatu kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan dari jarak jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan bahwa kanalisasi tersebut bekas dari penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang telah lampau. Namun sebagai suatu wilayah yang rawan untuk terkena atau terjadi peristiwa bencana, sebagaimana yang telah dialami oleh Atlantis (benua yang hilang) tersebut, sudah selayaknya apabila masyarakat Indonesia berusaha untuk mengatasinya atau menghadapi bencana alam tersebut dengan sebaik mungkin.