Sunday, January 20, 2019

Apakah Benar Bahwa Dinosaurus Punah 65 Juta Tahun Sebelum Manusia Berevolusi ?



Mari melihat bukti secara ilmiah yang terdapat di Sungai Paluxy, yatu sebuah sungai yang terletak dekat dengan Glen Rose, Texas, Amerika Serikat. Seseorang bernama Ken Ham dan temannya yaitu John Mackay yang berasal dari Creation Science Foundation telah datang untuk melakukan suatu kunjungan ke Paluxy yaitu untuk menyelidiki sisa-sisa bekas dari peninggalan yang telah ditemukan orang sebagai suatu bukti yang meyakinkan tentang adanya suatu bekas jejak kaki manusia di tengah-tengah bekas jejak kaki dinosaurus. Apabila dinosaurus sudah punah yaitu sekitar 65 juta tahun yang lalu sebelum manusia berevolusi maka bagaimana mungkin terdapat suatu jejak kaki dinosaurus bersama dengan jejak kaki manusia di bagian lapisan tanah yang sama. “Kami juga menemukan suatu bukti tambahan yang terdapat di Sungai Paluxy yang dapat menghapus suatu paham evolusi mengenai skala waktu geologis. Pada lapisan bagian yang paling atas dari batu-batuan di sungai itu, yang diperkirakan usianya oleh para ahli kaum evolusi hanya berusia sekitar 25 juta tahun, dengan jelas sekali bahwa kami menemukan suatu bekas jejak kaki dari dinosaurus. Menurut paham dari kaum evolusi fosil-fosil tersebut mestinya tidak boleh terdapat pada lapisan bagian yang paling atas (yang berusia 25 juta tahun) karena binatang dinosaurus yaitu sudah punah sejak 65 juta tahun lalu. Jadi, dengan menggunakan metode yaitu perhitungan waktu (skala waktu geologis) yang dipergunakan oleh para kaum evolusi sendiri, yang juga mengabaikan bahwa adanya suatu bekas jejak kaki dari manusia, maka sisa-sisa fosil tersebut yang terdapat di Sungai Paluxy tersebut telah menaklukan paham dari kaum teori evolusi mengenai suatu skala waktu geologis (maksudnya dari skala waktu geologis yang tidak akurat dan salah)!”
Dr. Clifford Wilson, yang merupakan seorang pengarang buku terkenal yang berasal dari kota Melbourne dan ahli ilmu purbakala yang tersohor, ia menyatakan “pada hakekatnya telah membuat penggalian dan menemukan bekas jejak kaki di sekitar Sungai Paluxy dan telah menemukan bekas jejak kaki manusia.” Letter, 5 April 1984.
Dr. John D. Morris dalam bukunya yang berjudul Tracking Those Incredible Dinosaurus menyatakan bahwa jejak dinosaurus dan bekas kaki manusia telah ditemukan untuk pertama kalinya dan dibuat fotonya dalam tahun 1908. Lalu ia juga menyatakan di dalam bukunya bahwa jejak kaki manusia telah ditemukan yaitu kurang lebih 20 tempat di sekitar dari Sungai Paluxy sehingga memberikan bobot bukti yang meyakinkan sekali. Kemudian ia juga menyatakan di dalam bukunya bahwa bekas jejak kaki manusia yang ditemukan oleh rombongan Leaky di Afrika Timur dan diterima secara luas oleh para kaum evolusionis sebagai suatu penemuan yang murni adalah tidak begitu jelas seperti halnya penemuan Sungai Paluxy, yang justru telah ditolak oleh mereka dikarenakan mereka menganggap bahwa manusia itu tidak mungkin hidup sezaman dengan dinosaurus.
Dennis R Petersen, M.A. (Master of Art in Museum Administration) dalam bukunya Unlocking The Mysteries of Creation halaman 143 menyatakan terdapat beberapa puzzle misteri yang terdapat di Sungai Paluxy. Beberapa jejak yaitu seperti jejak beruang dan kucing telah ditemukan juga di sana. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana mungkin binatang-binatang ini (yang mestinya belum berevolusi) kembali ke masa jutaan tahun yaitu sebelumnya di zaman dinosaurus. Atau mereka masih hidup pada zaman yang sama dengan dinosaurus?
Bagian dari halaman terdepan dari surat kabar harian Sydney Morning Herald, edisi sore, pada tanggal 21 November 1983, terdapat sebuah laporan berupa berita yang sangat berkaitan dengan masalah jejak dari manusia dan dinosaurus. Penemuan tersebut mungkin merupakan suatu hal yang paling penting yang datangnya dari sebuah kantor berita yang berasal dari negara komunis yang tidak ber-Tuhan: “Sebuah laporan dari Kantor Berita Soviet, Tass, menyatakan bahwa kurang lebih bahwa 1500 bekas jejak dari peninggalan binatang dinosaurus telah ditemukan di Turkmenia, akan tetapi di antara jejak kaki tersebut terdapat jejak yang mirip dengan jejak kaki manusia. Menurut keterangan dari Profesor Ammaviyazov, seorang Direktur dari Institut Geologi Turkmenia, “Apabila analisa yang lebih lanjut membuktikan bahwa jejak kaki tersebut adalah bekas peninggalan dari makhluk anthropoid, maka sejarah dari umat manusia (menurut kaum evolusionis) haruslah diperluas sampai 150 juta tahun jauhnya, dan bukan saja 5 juta tahun.” Tetapi para kaum kreasionis tetap tidak menerima bahwa manusia telah mengalami evolusi.


No comments:

Post a Comment