Thursday, December 27, 2018

Tambang Nuklir Pra-Sejarah Berusia 2 Milyar Tahun di Gabon


Zaman terdahulu atau zaman yang dapat dikatakan sebagai suatu sejarah pada masa kini merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dilupakan dan akan selalu diingat tentang kejadian-kejadian yang terjadi atau aktivitas yang dilakukan pada masa yang telah lalu. Masa lalu tentu menyimpan banyak cerita yang terkadang orang pada masa kini belum tentu mengetahuinya. Banyak hal di dunia ini yang masih banyak harus untuk dipelajari bahkan sesuatu yang sudah benar-benar ada belum tentu dapat terbukti kebenarannya.

Salah satu sejarah yang ada pada masa lalu yaitu Tambang Nuklir yang ditemukan di Gabon, Suatu negara di benua Afrika. Tambang nuklir merupakan suatu tambang yang digunakan untuk diambil sumber dayanya sebagai suatu sumber energi alam. Membuat sebuah tambang nuklir yang berisikan tentang suatu reaksi nuklir tentu bukanlah sesuatu hal mudah. Pemecahan dari atom-atom uranium yang dilakukan di dalam suatu sarana pembangkit daya (power plant), yang nantinya akan menghasilkan energi berupa panas dan neutron-neutron yang kemudian akan mengakibatkan atom-atom lain dapat memecah. Proses ini disebut dengan pemecahan nuklir (nuclear fission). Banyak ilmuwan dan teknisi yang dibutuhkan untuk dapat membuat dan mengoperasikan suatu sarana pembangkit daya nuklir tersebut. Konstruksi dari reaktor nuklir sendiri ‘baru’ diperkenalkan pada dunia yaitu pada tahun 1942 tepatnya yaitu di Chicago oleh Enrico Fermi, seorang ahli dan pengajar fisika yang sebelumnya yaitu tepatnya pada 1938 telah memenangkan suatu penghargaan Nobel Fisika untuk “The Production of Transuranic Elements by Neutron Irradiation”.

Tahun 1972, seorang ahli fisika yang berasal dari Prancis yaitu Francis Perrin pernah menyatakan sebuah laporan yang mengejutkan, bahwa telah ditemukan suatu reaktor nuklir tertua yang pernah dibuat oleh manusia di dunia, bahkan tambang tersebut dapat diklaim sebagai suatu tambang yang paling hebat yang pernah ada, bagaimana tidak tambang nuklir ini sudah ada sejak 2.000.000.000 tahun yang lalu (jauh sebelum era jurassic) dan lebih hebatnya lagi tambang nuklir ini mampu dioperasionalkan selama beberapa ratus ribu tahun kemudian setelah tambang ini sudah lama terbengkalai, yaitu dengan penggunaan daya rendah.


Keseluruhan yang ditemukan ada 15 reaktor pada 3 deposit uranium di area pertambangan Oklo, Rep. Gabon. Dan lalu dikenal sebagai Fosil Reaktor-reaktor Oklo.

Sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji yang mengandung mineral Uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika yang mengungkap sebuah fakta mengenai adanya perang Mahabarata. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan suatu penemuan dari biji mineral Uranium yang ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan mineral Uuraniumnya dengan limbah dari reaktor nuklir hampir sama. Akibat dari penemuan tersebut yang dilakukan oleh Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1972 itu, membuat para ilmuwan menjadi penasaran untuk melakukan suatu penelitian di daerah Oklo tersebut. Berdasarkan dari hasil riset menunjukkan bahwa terdapat sebuah reaktor nuklir yang memiliki skala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas yaitu kurang lebih 500 ton biji yang mengandung mineral Uranium di enam wilayah, tambang ini bahkan dapat menghasilkan tenaga yaitu sebesar 100 ribu watt. Tambang ini dapat dikatakan sebagai suatu sunber energi alam yang besar dan memiliki manfaat yang banyak.

Tanggal 2 Juni tahun 1972, petugas analis yang terdapat di Pierrelatte - Nuclear Fuel Processing Plant, Prancis yang dimana pada saat itu Negara Prancis yang mengimpor kebutuhan uraniumnya dari Negara Gabon, pada awal mulanya hanya melakukan suatu pekerjaan secara rutin untuk memeriksa massa dari beberapa contoh uranium yang akan digunakan tersebut dengan menggunakan alat spektrometer. Uranium yang nantinya akan diproses, seperti biasa Uranium yang digunakan adalah Uranium yang memiliki massa 235U dengan nilai rasionya selalu adalah 0,00720, namun pada contoh yang telah diperiksa ternyata Uranium tersebut mempunyai rasio 0,00717. Meskipun terdapat suatu perbedaan yang ditemukan itu dapat dikatakan relatif kecil tetapi dapat membuat para ahli dari Prancis lalu untuk berdatangan langsung ke pertambangan Oklo dan di sana para ahli yang berasal dari Prancis justru menemukan suatu Uranium dengan rasio yang jauh lebih rendah lagi, yaitu mencapai 0.00440. Perbedaan rasio yang lebih rendah tersebut hanya akan terjadi apabila 235U sebagai suatu bahan bakar sudah pernah digunakan sebagai proses reaksi nuklir. Bahkan di lokasi yang sama tersebut juga telah ditemukan produk keluaran dari proses reaksi nuklir, yaitu Neodymium, sama dengan yang telah dihasilkan oleh reaktor nuklir masa kini.

Konstruksi reaktor nuklir yang terdapat di Oklo tersebut yaitu dirancang dengan menggunakan teknologi yang jauh lebih maju dan lebih efisien daripada yang pada masa kini digunakan, termasuk di dalam proses pengolahan nuklir yang memanfaatkan air dan pembuangan limbahnya yaitu dapat dibuang di lokasi itu juga secara aman, karena hal tersebut lantas tambang nuklir ini kemudian menjadi bahan kajian bagi para ahli di dalam mendayagunakan teknologi nuklir masa kini.

Tambang reaktor nuklir tersebut dapat terpelihara dengan baik, dengan bentuk lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Riset tersebut juga sempat membuat para ilmuan menjadi terkagum-kagum karena kehebatannya, pasalnya limbah hasil penambangan reaktor nuklir tersebut yang dibatasi itu, tidak tersebar secara luas di dalam  suatu areal berukuran 40 meter di sekitar pertambangan. Dilihat dari teknik penataan tambang reaksi nuklir yang telah ada, maka teknik penataan dari tambang reaktor tersebut jauh lebih hebat dari sekarang. Satu hal yang sangat membuat ilmuwan terkagum hingga sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani tentang masalah dari limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi secara alami atau dapat dikatakan mampu memanfaatkan alam untuk menyimpan limbah dari nuklir. Mensikapi dari hasil riset tersebut maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan suatu pelajaran kepada era sekarang tentang bagaiman cara untuk menangani limbah nuklir.

Penemuan ini sekaligus membuat para ilmuwan mempelajari dengan serius tentang kemungkinan eksistensi dari peradaban prasejarah tersebut, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir yang terdapat di Oklo tersebut merupakan produk dari masa peradaban umat manusia. Seperti halnya yang telah diketahui, penguasaan dari teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan di dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan tambang nuklir di Oklo tersebut sekaligus dapat menjelaskan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah terdapat sebuah teknologi yang peradabannya melebihi manusia pada zaman ini, serta mengerti dan paham dengan baik tentang tata cara penggunaannya. Semua temuan arkeologis telah sesuai dengan catatan sejarah secara turun-temurun. Dapat mengetahui bahwa manusia juga sudah pernah mengembangkan suatu peradaban tinggi di India yaitu pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan suatu reaktor nuklir, tetapi oleh karena memperebutkan suatu kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran. Umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan yaitu jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki suatu abad antariksa dan teknologi nuklir, akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat dari perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia telah sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya suatu peradaban Sumeria yaitu sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.

Sumber:
1. Cowan, George A. “A Natural Fission Reactor”. Scientific American Vol 235. July, 1976. p 36.
2. Loss, Robert, Dr. “Natural Fossil Fission Reactors”. Curtin University. Perth, Australia: 1996.

No comments:

Post a Comment