Zaman terdahulu atau zaman yang dapat
dikatakan sebagai suatu sejarah pada masa kini merupakan sesuatu hal yang tidak
dapat dilupakan dan akan selalu diingat tentang kejadian-kejadian yang terjadi
atau aktivitas yang dilakukan pada masa yang telah lalu. Masa lalu tentu
menyimpan banyak cerita yang terkadang orang pada masa kini belum tentu
mengetahuinya. Banyak hal di dunia ini yang masih banyak harus untuk dipelajari
bahkan sesuatu yang sudah benar-benar ada belum tentu dapat terbukti
kebenarannya.
Salah satu sejarah yang ada pada masa
lalu yaitu Tambang Nuklir yang ditemukan di Gabon, Suatu negara di benua
Afrika. Tambang nuklir merupakan suatu tambang yang digunakan untuk diambil
sumber dayanya sebagai suatu sumber energi alam. Membuat sebuah tambang nuklir
yang berisikan tentang suatu reaksi nuklir tentu bukanlah sesuatu hal mudah.
Pemecahan dari atom-atom uranium yang dilakukan di dalam suatu sarana
pembangkit daya (power plant), yang nantinya akan menghasilkan energi berupa
panas dan neutron-neutron yang kemudian akan mengakibatkan atom-atom lain dapat
memecah. Proses ini disebut dengan pemecahan nuklir (nuclear fission). Banyak
ilmuwan dan teknisi yang dibutuhkan untuk dapat membuat dan mengoperasikan suatu
sarana pembangkit daya nuklir tersebut. Konstruksi dari reaktor nuklir sendiri
‘baru’ diperkenalkan pada dunia yaitu pada tahun 1942 tepatnya yaitu di Chicago
oleh Enrico Fermi, seorang ahli dan pengajar fisika yang sebelumnya yaitu
tepatnya pada 1938 telah memenangkan suatu penghargaan Nobel Fisika untuk “The Production of Transuranic Elements by
Neutron Irradiation”.
Tahun 1972, seorang
ahli fisika yang berasal dari Prancis yaitu Francis Perrin pernah menyatakan
sebuah laporan yang mengejutkan, bahwa telah ditemukan suatu reaktor nuklir
tertua yang pernah dibuat oleh manusia di dunia, bahkan tambang tersebut dapat
diklaim sebagai suatu tambang yang paling hebat yang pernah ada, bagaimana
tidak tambang nuklir ini sudah ada sejak 2.000.000.000 tahun yang lalu (jauh
sebelum era jurassic) dan lebih
hebatnya lagi tambang nuklir ini mampu dioperasionalkan selama beberapa ratus
ribu tahun kemudian setelah tambang ini sudah lama terbengkalai, yaitu dengan
penggunaan daya rendah.
Keseluruhan yang ditemukan ada 15 reaktor pada 3
deposit uranium di area pertambangan Oklo, Rep. Gabon. Dan lalu dikenal sebagai
Fosil Reaktor-reaktor Oklo.
Sebuah
perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji yang mengandung mineral Uranium dari
Oklo di Republik Gabon, Afrika yang mengungkap sebuah fakta mengenai adanya
perang Mahabarata. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan suatu penemuan dari
biji mineral Uranium yang ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan
sebelumnya serta kandungan mineral Uuraniumnya dengan limbah dari reaktor
nuklir hampir sama. Akibat dari penemuan tersebut yang dilakukan oleh
Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1972 itu, membuat para ilmuwan menjadi
penasaran untuk melakukan suatu penelitian di daerah Oklo tersebut. Berdasarkan
dari hasil riset menunjukkan bahwa terdapat sebuah reaktor nuklir yang memiliki
skala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas yaitu kurang lebih 500 ton
biji yang mengandung mineral Uranium di enam wilayah, tambang ini bahkan dapat
menghasilkan tenaga yaitu sebesar 100 ribu watt. Tambang ini dapat dikatakan
sebagai suatu sunber energi alam yang besar dan memiliki manfaat yang banyak.
Tanggal 2 Juni tahun 1972, petugas analis yang terdapat di Pierrelatte -
Nuclear Fuel Processing Plant, Prancis yang dimana pada saat itu Negara Prancis
yang mengimpor kebutuhan uraniumnya dari Negara Gabon, pada awal mulanya hanya
melakukan suatu pekerjaan secara rutin untuk memeriksa massa dari beberapa
contoh uranium yang akan digunakan tersebut dengan menggunakan alat spektrometer.
Uranium yang nantinya akan diproses, seperti biasa Uranium yang digunakan
adalah Uranium yang memiliki massa 235U dengan nilai rasionya selalu adalah
0,00720, namun pada contoh yang telah diperiksa ternyata Uranium tersebut mempunyai
rasio 0,00717. Meskipun terdapat suatu perbedaan yang ditemukan itu dapat
dikatakan relatif kecil tetapi dapat membuat para ahli dari Prancis lalu untuk berdatangan
langsung ke pertambangan Oklo dan di sana para ahli yang berasal dari Prancis justru
menemukan suatu Uranium dengan rasio yang jauh lebih rendah lagi, yaitu
mencapai 0.00440. Perbedaan rasio yang lebih rendah tersebut hanya akan terjadi
apabila 235U sebagai suatu bahan bakar sudah pernah digunakan sebagai proses
reaksi nuklir. Bahkan di lokasi yang sama tersebut juga telah ditemukan produk
keluaran dari proses reaksi nuklir, yaitu Neodymium, sama dengan yang telah dihasilkan
oleh reaktor nuklir masa kini.
Konstruksi reaktor nuklir yang terdapat di Oklo tersebut yaitu dirancang
dengan menggunakan teknologi yang jauh lebih maju dan lebih efisien daripada
yang pada masa kini digunakan, termasuk di dalam proses pengolahan nuklir yang
memanfaatkan air dan pembuangan limbahnya yaitu dapat dibuang di lokasi itu
juga secara aman, karena hal tersebut lantas tambang nuklir ini kemudian
menjadi bahan kajian bagi para ahli di dalam mendayagunakan teknologi nuklir
masa kini.
Tambang
reaktor nuklir tersebut dapat terpelihara dengan baik, dengan bentuk lay-out
yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Riset
tersebut juga sempat membuat para ilmuan menjadi terkagum-kagum karena kehebatannya,
pasalnya limbah hasil penambangan reaktor nuklir tersebut yang dibatasi itu,
tidak tersebar secara luas di dalam suatu areal berukuran 40 meter di sekitar
pertambangan. Dilihat dari teknik penataan tambang reaksi nuklir yang telah
ada, maka teknik penataan dari tambang reaktor tersebut jauh lebih hebat dari
sekarang. Satu hal yang sangat membuat ilmuwan terkagum hingga sekarang ialah
saat kita sedang pusing dalam menangani tentang masalah dari limbah nuklir,
manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi secara alami
atau dapat dikatakan mampu memanfaatkan alam untuk menyimpan limbah dari
nuklir. Mensikapi dari hasil riset tersebut maka para ilmuwan mengakui bahwa
inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama
ini, serta memberikan suatu pelajaran kepada era sekarang tentang bagaiman cara
untuk menangani limbah nuklir.
Penemuan ini
sekaligus membuat para ilmuwan mempelajari dengan serius tentang kemungkinan
eksistensi dari peradaban prasejarah tersebut, dengan kata lain bahwa reaktor
nuklir yang terdapat di Oklo tersebut merupakan produk dari masa peradaban umat
manusia. Seperti halnya yang telah diketahui, penguasaan dari teknologi atom
oleh umat manusia baru dilakukan di dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja,
dengan adanya penemuan tambang nuklir di Oklo tersebut sekaligus dapat
menjelaskan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah terdapat sebuah
teknologi yang peradabannya melebihi manusia pada zaman ini, serta mengerti dan
paham dengan baik tentang tata cara penggunaannya. Semua temuan arkeologis
telah sesuai dengan catatan sejarah secara turun-temurun. Dapat mengetahui
bahwa manusia juga sudah pernah mengembangkan suatu peradaban tinggi di India
yaitu pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan suatu reaktor
nuklir, tetapi oleh karena memperebutkan suatu kekuasaan dan kekayaan serta
menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran. Umat
manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan yaitu jauh
sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki suatu abad antariksa dan teknologi
nuklir, akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat dari perang nuklir
yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia telah sempat kembali ke zaman
primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya suatu peradaban Sumeria yaitu
sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Sumber:
1. Cowan, George A. “A Natural Fission Reactor”. Scientific American Vol 235. July, 1976. p 36.
2. Loss, Robert, Dr. “Natural Fossil Fission Reactors”. Curtin University. Perth, Australia: 1996.