Wednesday, August 29, 2018

Mengenal Karakteristik Sistem


Sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen (component), lingkungan luar dari sistem (evirontment), batas dari sistem (boundary), penghubung suatu sistem (interface), masukan (input), proses atau pengolahan (process), keluaran atau hasil (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal). Beberapa karakteristik tersebut pasti ada di dalam suatu sistem, karena tanpa adanya beberapa karakteristik tersebut sesuatu tidak bisa dianggap sebagai sistem.

Komponen Sistem
Sistem tidak akan berada pada suatu tempat atau lingkungan yang kosong, melainkan suatu sistem terletak dan berfungsi pada lingkungan yang berisi sistem lainnya. Sebuah sistem akan terbentuk karena adanya beberapa komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk suatu kesatuan yang selaras. Apabila suatu sistem merupakan bagian komponen dari sistem lainnya, maka dapat dikatakan bahwa sistem yang merupakan bagian komponen tersebut adalah subsistem, sedangkan sistem yang menghubungkan komponen satu sistem dengan sistem lainnya tersebut disebut dengan lingkungannya.

Masing-masing subsistem memiliki sifat dari suati sistem untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu serta mempengaruhi proses dari suatu sistem secara keseluruhan. Sebuah sistem dapat memiliki suatu sistem yang lebih besar yang dinamakan dengan super sistem. Sebagai contoh di perkuliahan yaitu apabila fakultas dianggap sebagai suatu sistem maka universitas dianggap sebagai super sistemnya.

Batas dari sistem (Boundary)
Batas dari suatu sistem merupakan pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau bisa juga dengan lingkungan yang berada diluarnya. Batas dari sistem ini dapat menentukan konfigurasi dari ruang lingkup atau kemampuan sistem tersebut. Batas dari sistem ini memungkinkan suatu sistem dianggap dan dipandang sebagai suatu kesatuan secara menyeluruh, batas dari sistem ini juga menunjukkan ruang lingkup (scope) yang dimiliki oleh suatu sistem tersebut.

Sebagai contoh di dalam suatu perusahaan yang memiliki keterbatasan kemampuan dalam memproduksi suaty barang, pendistribusian barang, ataupun pemasaran dari suatu barang. Beberapa kemampuan tersebut dipengaruhi oleh minat konsumen untuk mengkonsumsi produk hasil dari perusahaan tersebut. Namun, batas dari suatu sistem dapat dikurangi atau bahkan dimodifikasi sehingga dapat mengubah karakteristik dari suatu sistem pada awalnya.

Lingkungan luar dari sistem (Evirontment)
Lingkungan luar dari sistem yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berada atau terletak di luar dari suatu sistem dan dapat mempengaruhi kinerja dari suati sistem, baik pengaruh tersebut berupa pengaruh yang bersifat menguntungkan ataupun yang bersifat merugikan. Pengaruh yang bersifat menguntungkan bagi sistem harus dipertahankan agar kinerja suatu sistem tetap bertahan atau bahkan bisa lebih baik. Sedangkan pengaruh dari luar lingkungan sistem yang bersifat merugikan harus dihindari, ditahan, dan dikendalikan agar pengaruh merugikan yang berasal dari lingkungan luar sistem tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari suatu sistem sehingga kinerja sistem tetap terjaga dengan baik.

Penghubung dari suatu sistem (Interface)
Penghubung dari suatu sistem ini sangatlah penting, karena tanpa adanya penghubung dari suatu sistem maka suatu lingkungan yang terdiri dari beberapa subsistem akan bekerja secara sendiri-sendiri, sehingga tidak adanya komunikasi atau kerjasama antar subsistem yang berada di dalam suatu lingkungan. Tentunya tujuan dari suatu lingkungan atau super sistem pasti adanya komunikasi antar komponen atau antar sistem yang ada agar kinerja suatu super sistem dapat bekerja dengan baik. Sebagai contoh di dalam sekolah yaitu adanya beberapa departemen yang masing-masing bekerja untuk kemajuan dari sekolah tersebut, tetapi apabila tidak ada penghubung maka komunikasi tidak akan terjalin dan perkembangan sekolah tersebut agar semakin maju akan terhambat karena tidak adany penghubung yang dapat menciptakan komunikasi dan melahirkan kerjasama.

Penghubung dari suatu sistem merupakan sebuah media agar suatu subsistem dapat terhubung dengan subsistem yang lain. Penghubung inilah yang nantinya akan menjadi suatu media yang akan digunakan dari masukan (input), pengolahan atau proses (process), hingga akhirnya yaitu keluaran (output). Adanya penghubung ini dapat menimbulkan dampak positif yaitu terjalinnya komunikasi antar subsistem serta berintegrasi dengan subsistem lain agar membentuk suatu kesatuan yang dapat bekerjasama.

Masukan sistem (Input)
Masukan merupakan suatu energi yang ditambahkan ke dalam suatu sistem. Masukan tersebut dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan bisa juga masukan sinyal (signal input). Maintenance input yang dimaksud adalah bahan yang dimasukan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan signal input yang dimaksud adalah masukan yang dapat diproses agar mendapatkan keluaran (output).

Sebagai contoh yaitu di dalam suatu sistem komputer, program dari komputer tersebut merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer tersebut dan data yang ada di dalam komputer merupakan signal input agar diolah menjadi suatu informasi.

Pengolahan sistem (Process)
Pengolahan yang ada pada suatu sistem merupakan bagian yang bertugas melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi suatu keluaran sesuai yang diinginkan. Dalam pelajaran biologi seperti halnya sistem pencernaan yang akan mengolah makanan menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Contoh lainnya yaitu sistem produksi yang akan mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahkan bisa menjadi bahan jadi seutuhnya. Dalam suatu sistem informasi pengolahan yang dimaksud bisa berupa operasi penjumlahan, perkailan, pembagian, pengurangan, pengurutan, atau operasi-operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan yang awalnya berupa data sehingga menghasilkan keluaran yaitj berupa informasi yang berguna.

Keluaran sistem (Output)
Keluaran merupakan suatu hasil dari input yang telah mengalami pemrosesan atau pengolahan. Keluaran dari suatu sistem dapag berupa informasi sebagai masukan kepada sistem lainnya atau hanya bisa sebagai sisa pembuangan. Semisal di dalam sistem pencernaan manusia, energi adalag keluaran yang sangat dibutuhkan untuk sistem lain, sedangkan sisanya yaitu berupa ampas yang harus dibuang, bisa berupa feses ataupun urine.

Sasaran sistem (Objective) atau tujuan sistem (Goal)
Sebuah sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan yang ingin dicapai. Apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran atau tujuan, maka sistem tersebut dapat dikatakan tidak berguna, karena adanya sasaran atau tujuan lah suatu sistem dapat bekerja secara terarah. Tanpa adanya sasaran atau tujuan kinerja dari sistem tidak dapat terkendali. Tujuan atau sasaran dari suatu sistem tergantung pada kegiatan yang ingin ditangani, pada dasarnya sistem memiliki 3 tujuan atau sasaran utama, yaitu:
1. Mendukung fungsi kepengurusan dari suatu manajemen.
2. Mendukung dalam pengambilan keputusan manajemen agar tepat.
3. Mendukung kegiatan operasi yang ada pada suatu perusahaan.

Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem, tanpa adanya beberapa karakteristik tersebut sesuatu tidak dapat dikatakan sebagai sistem. Sistem juga bermanfaat untuk mempermudah suatu pekerjaan agar dapat mencapai tujuan dengan maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Suatu sistem apabila digunakkan dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang melebihi dari perkiraan awal, tetapi apabila suatu sistem tidak terlalu baik digunakkan setidaknya akan menghasilkan sesuatu yang cukup sesuai dengan apa yang diharapkan.


No comments:

Post a Comment