Sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen
(component), lingkungan luar dari
sistem (evirontment), batas dari sistem
(boundary), penghubung suatu sistem (interface), masukan (input), proses atau pengolahan (process), keluaran atau hasil (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal).
Beberapa karakteristik tersebut pasti ada di dalam suatu sistem, karena tanpa
adanya beberapa karakteristik tersebut sesuatu tidak bisa dianggap sebagai
sistem.
Komponen Sistem
Sistem tidak akan berada pada suatu tempat
atau lingkungan yang kosong, melainkan suatu sistem terletak dan berfungsi pada
lingkungan yang berisi sistem lainnya. Sebuah sistem akan terbentuk karena
adanya beberapa komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk
suatu kesatuan yang selaras. Apabila suatu sistem merupakan bagian komponen
dari sistem lainnya, maka dapat dikatakan bahwa sistem yang merupakan bagian
komponen tersebut adalah subsistem, sedangkan sistem yang menghubungkan
komponen satu sistem dengan sistem lainnya tersebut disebut dengan lingkungannya.
Masing-masing subsistem memiliki sifat
dari suati sistem untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu serta mempengaruhi
proses dari suatu sistem secara keseluruhan. Sebuah sistem dapat memiliki suatu
sistem yang lebih besar yang dinamakan dengan super sistem. Sebagai contoh di
perkuliahan yaitu apabila fakultas dianggap sebagai suatu sistem maka
universitas dianggap sebagai super sistemnya.
Batas dari sistem (Boundary)
Batas dari suatu sistem merupakan
pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau bisa juga dengan
lingkungan yang berada diluarnya. Batas dari sistem ini dapat menentukan
konfigurasi dari ruang lingkup atau kemampuan sistem tersebut. Batas dari
sistem ini memungkinkan suatu sistem dianggap dan dipandang sebagai suatu
kesatuan secara menyeluruh, batas dari sistem ini juga menunjukkan ruang
lingkup (scope) yang dimiliki oleh suatu sistem tersebut.
Sebagai contoh di dalam suatu perusahaan
yang memiliki keterbatasan kemampuan dalam memproduksi suaty barang, pendistribusian
barang, ataupun pemasaran dari suatu barang. Beberapa kemampuan tersebut dipengaruhi
oleh minat konsumen untuk mengkonsumsi produk hasil dari perusahaan tersebut.
Namun, batas dari suatu sistem dapat dikurangi atau bahkan dimodifikasi
sehingga dapat mengubah karakteristik dari suatu sistem pada awalnya.
Lingkungan luar dari
sistem (Evirontment)
Lingkungan luar dari sistem yang
dimaksud adalah segala sesuatu yang berada atau terletak di luar dari suatu sistem
dan dapat mempengaruhi kinerja dari suati sistem, baik pengaruh tersebut berupa
pengaruh yang bersifat menguntungkan ataupun yang bersifat merugikan. Pengaruh
yang bersifat menguntungkan bagi sistem harus dipertahankan agar kinerja suatu
sistem tetap bertahan atau bahkan bisa lebih baik. Sedangkan pengaruh dari luar
lingkungan sistem yang bersifat merugikan harus dihindari, ditahan, dan dikendalikan
agar pengaruh merugikan yang berasal dari lingkungan luar sistem tersebut tidak
mempengaruhi kinerja dari suatu sistem sehingga kinerja sistem tetap terjaga
dengan baik.
Penghubung dari suatu
sistem (Interface)
Penghubung dari suatu sistem ini
sangatlah penting, karena tanpa adanya penghubung dari suatu sistem maka suatu lingkungan
yang terdiri dari beberapa subsistem akan bekerja secara sendiri-sendiri, sehingga
tidak adanya komunikasi atau kerjasama antar subsistem yang berada di dalam
suatu lingkungan. Tentunya tujuan dari suatu lingkungan atau super sistem pasti
adanya komunikasi antar komponen atau antar sistem yang ada agar kinerja suatu
super sistem dapat bekerja dengan baik. Sebagai contoh di dalam sekolah yaitu
adanya beberapa departemen yang masing-masing bekerja untuk kemajuan dari
sekolah tersebut, tetapi apabila tidak ada penghubung maka komunikasi tidak
akan terjalin dan perkembangan sekolah tersebut agar semakin maju akan
terhambat karena tidak adany penghubung yang dapat menciptakan komunikasi dan
melahirkan kerjasama.
Penghubung dari suatu sistem merupakan sebuah
media agar suatu subsistem dapat terhubung dengan subsistem yang lain. Penghubung
inilah yang nantinya akan menjadi suatu media yang akan digunakan dari masukan
(input), pengolahan atau proses (process), hingga akhirnya yaitu keluaran
(output). Adanya penghubung ini dapat menimbulkan dampak positif yaitu
terjalinnya komunikasi antar subsistem serta berintegrasi dengan subsistem lain
agar membentuk suatu kesatuan yang dapat bekerjasama.
Masukan sistem (Input)
Masukan merupakan suatu energi yang
ditambahkan ke dalam suatu sistem. Masukan tersebut dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan bisa juga masukan sinyal (signal input).
Maintenance input yang dimaksud adalah bahan yang dimasukan ke dalam sistem
agar sistem tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan signal input yang
dimaksud adalah masukan yang dapat diproses agar mendapatkan keluaran (output).
Sebagai contoh yaitu di dalam suatu sistem
komputer, program dari komputer tersebut merupakan maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputer tersebut dan data yang ada di dalam komputer merupakan
signal input agar diolah menjadi suatu informasi.
Pengolahan sistem (Process)
Pengolahan yang ada pada suatu sistem
merupakan bagian yang bertugas melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi
suatu keluaran sesuai yang diinginkan. Dalam pelajaran biologi seperti halnya
sistem pencernaan yang akan mengolah makanan menjadi energi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Contoh lainnya yaitu sistem produksi yang akan mengubah bahan
mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahkan bisa menjadi bahan jadi seutuhnya.
Dalam suatu sistem informasi pengolahan yang dimaksud bisa berupa operasi
penjumlahan, perkailan, pembagian, pengurangan, pengurutan, atau
operasi-operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan yang awalnya berupa
data sehingga menghasilkan keluaran yaitj berupa informasi yang berguna.
Keluaran sistem (Output)
Keluaran merupakan suatu hasil dari
input yang telah mengalami pemrosesan atau pengolahan. Keluaran dari suatu sistem
dapag berupa informasi sebagai masukan kepada sistem lainnya atau hanya bisa sebagai
sisa pembuangan. Semisal di dalam sistem pencernaan manusia, energi adalag
keluaran yang sangat dibutuhkan untuk sistem lain, sedangkan sisanya yaitu
berupa ampas yang harus dibuang, bisa berupa feses ataupun urine.
Sasaran sistem (Objective) atau tujuan sistem (Goal)
Sebuah sistem pasti memiliki sasaran atau
tujuan yang ingin dicapai. Apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran atau tujuan,
maka sistem tersebut dapat dikatakan tidak berguna, karena adanya sasaran atau tujuan
lah suatu sistem dapat bekerja secara terarah. Tanpa adanya sasaran atau tujuan
kinerja dari sistem tidak dapat terkendali. Tujuan atau sasaran dari suatu
sistem tergantung pada kegiatan yang ingin ditangani, pada dasarnya sistem
memiliki 3 tujuan atau sasaran utama, yaitu:
1.
Mendukung fungsi kepengurusan dari suatu manajemen.
2.
Mendukung dalam pengambilan keputusan manajemen agar tepat.
3.
Mendukung kegiatan operasi yang ada pada suatu perusahaan.
Itulah beberapa karakteristik yang
dimiliki oleh sistem, tanpa adanya beberapa karakteristik tersebut sesuatu tidak
dapat dikatakan sebagai sistem. Sistem juga bermanfaat untuk mempermudah suatu
pekerjaan agar dapat mencapai tujuan dengan maksimal sesuai dengan apa yang
diharapkan. Suatu sistem apabila digunakkan dengan baik akan menghasilkan sesuatu
yang melebihi dari perkiraan awal, tetapi apabila suatu sistem tidak terlalu
baik digunakkan setidaknya akan menghasilkan sesuatu yang cukup sesuai dengan
apa yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment