Data dan informasi pasti memiliki suatu
karakteristik atau sifat, layaknya seperti sebuah sistem. Menurut Alter (1992),
data dan informasi pasti memiliki beberapa karakteristik atau sifat, yaitu tipe
data, akurasi serta presisi, usia, rentang waktu, kelengkapan, tingkat
keringkasan, relevansi, serta kemudahan untuk mengakses sumber data.
Karakteristik atau sifat yang dimiliki data dan informasi inilah yang membedakan
antara suatu data dan informasi satu dengan yang lainnya.
Akurasi atau presisi
Akurasi disini artinya yaitu menyatakan
tingkat kebenaran suatu informasi terhadap kenyataannya dan dapat menentukan
kehandalan suatu informasi. Sedangkan presisi sendiri yang dimaksud yaitu
tingkat ketelitian dari suatu data dan informasi. Akurasi dari suatu informasi
dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang tinggi dalam mengumpulkan dan
mengolah data dari berbagai sumber agar dapat menyajikan atau menampilkan suatu
data yang akurat dan dapat dipercaya oleh pembacanya. Apa saja permasalahan
yang dialami apakah suatu data dapat dinyatakan akurat atau belum?
Menurut
Davis (1999) ia menyatakan beberapa kesalahan yang menyebabkan ketidakakurasian
dari suatu data dan informasi dapat bersumber dari hal-hal seperti:
1.
Metode pengukuran dari pengumpulan data yang salah.
2.
Tidak melakukan pengolahan data dan informasi sesuai prosedur yang baik dan
benar.
3.
Kesalahan dalam mengoreksi atau mencatat data dan informasi.
4.
Berkas induk dari suatu data dan informasi yang salah.
5.
Kesalahan dalam melakukan prosedur pengolahan.
6.
Kesalahan yang memang sengaja dilakukan.
Tipe Data
Tipe data dibagi menjadi beberapa macam
yaitu teks, citra atau gambar, video, dan audio. Semua dari tipe data tersebut
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung dari
tujuan dan pemakaiannya untuk apa, yang harus dipertimbangkan adalah apakah
tipe data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini merupakan
salah satu pokok dari permasalahan yang harus diselesaikan. Semisal suatu
kejadian di dalam perusahaan, seorang manajer ingin mengetahui kondisi keuangan
yang ada di dalam perusahaan. Hal tersebut kurang sesuai apabila disajikan
dalam bentuk audio atau video, tetapi hal tersebut akan lebih relevan dan lebih
baik apabila disajikan dalam bentuk teks atau gambar grafik keuangan beserta
data yang telah terformat. Sama halnya apabila seseorang ingin belajar dalam
mengoperasikan suatu komputer, akankah lebih baik orang tersebut belajar
melalui tipe data yang disajikan yaitu dalam bentuk video daripada tipe data yang
disajikan dalam bentuk teks, karena dalam bentuk video lebih mudah dipahami
ketimbang dalam bentuk teks yang harus membaca terlebih dahulu untuk
memahaminya.
Usia Informasi
Usia informasi merupakan lamanya waktu
dari sejak informasi tersebut ditampilkan sampai saat ini. Usia dari informasi
itu dipengaruhi oleh interval dan keterlambatan interval dari periode yang
digunakan untuk menghasilkan informasi harian, mingguan, bulanan, dan hingga
seterusnya. Sedangkan keterlambatan informasi merupakan akhir dari suatu
interval hingga informasi tersebut sampai kepada penerima atau pembaca.
Rentang Waktu
Rentang waktu adalah selang waktu yang
dapat digunakan untuk mencakup data dan informasi. Biasanya permasalahan dari
rentang waktu ini adalah ketidaksesuaian rentang waktu dengan tujuan yang
diinginkan.
Tingkat Keringkasan
Informasi dan data yang terlalu detail
tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik karena data dan informasi
tersebut sukar diserap dan dipahami karena banyaknya hal yang harus diserap
atau dipahami. Informasi yang terlalu berlebihan biasanya disebut dengan
istilah overloading. Informasi akan lebih mudah diserap dan dipahami apabila
dibuat dengan ringkas, tetapi apabila terlalu ringkas maka data dan informasi
tersebut tidak akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Maka dari itu tingkat
keringkasan dari sebuah data dan informasi perlu disesuaikan. Semisal kejadian
pada level manajemen tingkat atas yang memerlukan data yang lebih ringkas
dibandingkan data yang akan diberikan ke manajemen dibawahnya, karena manajemen
dibawahnya membutuhkan data dan informasi yang detail untuk menyesuaikan dengan
kondisi yang ada untuk mengambil keputusan apa yang akan dilakukan.
Kelengkapan
Informasi merupakan suatu landasan yang
berguna untuk mengambil suatu keputusan. Maka dari itu, data dan informasi yang
digunakan harus lengkap agar dapat mengurangi ketidakpastian dalam mengambil
sebuah keputusan. Tetapi pada kenyataannya data dan informasi yang diterima terkadang
kurang lengkap seperti pada aslinya sehingga menyulitkan dalam mengambil suatu
keputusan. Sebagai contoh seorang manajer perusahaan akan sulit dalam mengevaluasi
banyaknya produksi yang layak untuk dijual ke pasar, karena minimnya kelengkapan
data produksi perusahaan. Kelengkapan dari suatu data dan informasi menjadi
suatu pondasi dasar untuk mengambil keputusan, karena di dalam mengambil
keputusan pasti membutuhkan kelengkapan data yang utuh serta terstruktur agar
keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat karena
kelengkapan data dan informasi akan menghasilkan sesuatu dari tujuan yang diinginkan
selain sesuai dan tepat dengan apa yang ingin dicapai serta diraih yaitu juga
rasa puas dalam diri karena behasil dalam mencapainya.
Kemudahan Akses
Kemudahan dalam mengakses suatu data dan
informasi sangatlah penting. Sebaik-baiknya suatu data dan informasi tetapi
sulit untuk diakses maka menjadikan data dan informasi tersebut tidak
berkualitas. Maka dari di sebuah perusahaan beserta pihak-pihak yang terikat
dengan suatu informasi akan dilengkapi oleh komputer yang saling terhubung agar
dapat memudahkan untuk mengakses suatu informasi. Pada zaman ini semua telah
terkoneksi pada internet agar dapat memudahkan mengakses segala sesuatu berupa
informasi. Segala sesuatu yang telah terpublikasi pada internet dapat diakses
oleh siapapun tanpa terkecuali sehingga informasi dapat menyebar secara luas layaknya
perkembangan dan pertumbuhan pada jamur.
Sumber Informasi
Sumber dari suatu informasi dapat
bersifat internal dan eksternal. Sumber informasi bersifat internal diperoleh
dari dalam lingkungan organisasi atau perusahaan tersebut sebagai contoh yaitu
sistem informasi. Sedangkan sumber informasi bersifat eksternal berasal dari
lingkungan luar dari suatu organisasi atau perusahaan, seperti bursa efek,
iklan, kurs mata uang, dan lain sebagainya.
Sumber informasi juga dapat bersifat formal
dan informal. Suatu sumber informasi dapat dikatakan sebagai formal apabila
data yang diperoleh berasal dari data-data yang resmi seperti sistem informasi
dan pertemuan secara resmi. Sedangkan suatu informasi dapat dikatakan informal
apabila data yang diperoleh berasal dari perbincangan atau percakapan yang
tidak resmi atau tidak secara langsung. Sumber informasi yang baik adalah sumber
informasi yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga tidak menimbulkan
pertikaian karena informasi yang di dapat berbeda alhasil menimbulkan
pertikaian.
Relevansi
Relevansi merupakan suatu pernyataan
bermanfaat atau tidaknya suatu informasi yang diperoleh bagi pemakainya.
Relevansi dari suatu informasi dapat berbeda-beda tergantung pada pemakainya
memanfaatkan relevansi yang telah ia peroleh.
Itulah beberapa karakteristik data dan
informasi yang ada, tanpa adanya karakteristik dari data dan informasi maka
suatu data dan informasi akan terasa kurang baik, karena karakteristik dari suatu
data dan informasi ini sangat penting agar suatu data dan informasi dapat
diterima dan mudah untuk dipahami.
No comments:
Post a Comment